Korandigi.com, Brebes – Warga Dukuh Gempol, Desa Bantarkawung, Kecamatan Bantarkawung mendesak normalisasi atau penataan muara Sungai Ciraja-Pemali. Pasalnya tiap musim penghujan, sepadan sungai tersebut dilanda banjir.
Rasa kekhawatiran warga muncul lantaran, saya musim hujan air meluap ke pemukiman sekitar.
Mereka berharap aspirasi tersebut menjadi prioritas pemerintah demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Pihak dari Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) Provinsi Jawa Tengah pun pada Kamis (2/10/25) meninjau lokasi muara Sungai Ciraja-Pemali.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Warga menyebut ada ratusan rumah terdampak, termasuk dua pondok pesantren, satu masjid, dan satu musala. Tak hanya itu, genangan air juga melumpuhkan jalur utama jalan provinsi Bumiayu–Salem.
“Setiap tahun pondok kami kebanjiran dari luapan Sungai Pemali. Ini mengganggu kegiatan belajar para santri,” kata Kiai Abdul Wahid, pengasuh Ponpes Nurul Ilmi Dukuh Gempol, Bantarkawung.
Diakuinya, saat banjir terjadi, bantuan memang selalu datang, baik tenaga maupun logistik. Namun, menurutnya bantuan tersebut hanya bersifat sesaat. Musim hujan berikutnya, banjir datang lagi karena akar masalah tidak pernah disentuh.
“Bantuan itu penting, tapi tidak menyelesaikan masalah. Warga butuh solusi jangka panjang. Kalau sungai tidak dinormalisasi, maka banjir akan terus datang, setiap tahun, setiap musim hujan. Santri kami terpaksa belajar dalam kondisi darurat, warga pun selalu dihantui rasa waswas,” ujarnya.
Warga sekaligus pegiat LSM Pampera Bantarkawung, M Jamil, menambahkan, usulan normalisasi yang didukung Pemdes Bantarkawung dan Bangbayang sudah berulang kali disampaikan melalui surat resmi ke Pemkab Brebes maupun Pemprov Jawa Tengah. Salah satunya melalui permintaan penyodetan sungai agar aliran air tidak langsung menuju permukiman.
“Usulan penataan muara Sungai Ciraja-Pemali sudah lama diajukan, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut,” kata Jamil.
Ia berharap aspirasi yang disampaikan warga kepada tim Pusdataru bisa benar-benar menjadi prioritas pemerintah, baik Pemkab Brebes maupun Pemprov Jawa Tengah.“Sudah sangat lama warga menantikan solusi atas banjir yang selalu mengancam mereka setiap musim penghujan,” ujarnya.**