Tokoh Masyarakat Protes, Kepanitiaan GBF Dinilai Tidak Representasi Seluruh Wilayah

- Penulis

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KORANDIGI.com, Brebes – Polemik kepanitiaan Gebyar Bumiayu Fair (GBF) kembali memanas. Terbaru, sejumlah tokoh masyarakat dari enam kecamatan di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan mendatangi kantor Camat Bumiayu, Cecep Adji Suganda, Rabu (11/6/2025). Mereka protes tentang proses pembentukan panitia yang dinilai tidak representatif mewakili seluruh wilayah.

Perwakilan tokoh masyarakat Salem, Urip Wibowo, menegaskan bahwa GBF merupakan agenda bersama masyarakat Brebes selatan, yang meliputi enam kecamatan yakni Bumiayu, Paguyangan, Tonjong, Sirampog, Bantarkawung, dan Salem.

Namun dalam beberapa tahun berjalan, ia menyayangkan even tersebut seolah menjadi milik satu kecamatan saja.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Ini even masyarakat Brebes selatan. Tapi bertahun-tahun panitianya hanya didominasi Bumiayu saja, tanpa melibatkan enam kecamatan lain. Padahal ini momen bersama sekaligus bagian dari perayaan HUT RI untuk wilayah selatan,” tegas Urip.

Baca Juga  Penemuan Mayat Perempuan Gegerkan Warga Purbalingga

Senada dengan itu, Witno, perwakilan dari Kecamatan Bantarkawung, juga menyampaikan kekecewaannya.

Ia meminta agar ke depan GBF bisa benar-benar dikelola bersama demi menjaga semangat kebersamaan masyarakat di wilayah selatan.

Desakan keras datang dari Imam Santoso, tokoh masyarakat Bumiayu. Ia meminta Camat Bumiayu untuk segera menyerahkan persoalan kepanitiaan GBF ke Pemerintah Kabupaten Brebes agar dibentuk ulang panitia yang benar-benar representatif.

“Supaya tidak jadi polemik berkepanjangan, lebih baik masalah kepanitiaan ini dikembalikan saja ke Pemda Brebes. Nanti dibentuk ulang panitia yang melibatkan enam kecamatan,” katanya.

Menanggapi aspirasi para tokoh masyarakat itu, Camat Bumiayu Cecep Adji Suganda menyatakan akan segera menyampaikan persoalan tersebut ke Pemerintah Kabupaten Brebes.

Baca Juga  Tanah Longsor di Pekalongan, 17 Orang Meninggal Dunia

“Saya terima semua masukan dari para tokoh. Nanti akan kami sampaikan ke Pemda Brebes. Prinsipnya, kami sepakat bahwa even ini milik bersama,” ujar Cecep.

Adapun para tokoh yang hadir dalam audiensi tersebut di antaranya Imam Santoso, Ali Marhendi, dan Solahudin Asro dari Kecamatan Bumiayu, Urip Wibowo dari Salem, Witno dari Bantarkawung, dan Suwito dari Tonjong.**

Berita Terkait

“Nandur Rasa”, Ikhtiar Menanam Semangat Gotong Royong dalam Festival Anak Desa Slinga Park Purbalingga
Klinik Pratama Rutan Banjarnegara Kejar Mutu Layanan Kesehatan Terstandar Lewat Akreditasi LASKESI
Pelatihan Content Creator Berbasis Jurnalisme Profetik Dorong Kesadaran Sosial Pemuda di Desa Pepedan
Guru SMA Islam Ta’allumul Huda Bumiayu Ikuti Pelatihan “Classroom Language Simulation Video” untuk Tingkatkan Kemampuan Komunikasi
Warga Bantarkawung Brebes Desak Normalisasi Sepadang Sungai dan Muara Ciraja-Pemali
Usai Viral di Medsos, Jalur Vital Bumiayu–Salem dan Jalan Desa Tembongraja Diperbaiki
Atap Teras Gedung KPT Brebes Ambruk. Tiga Orang Terluka
Ratusan Mahasiswa Baru Antusias Ikut PKKMB Universitas Peradaban. Beri Semangat Edukatif dan Inspiratif

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 19:31 WIB

“Nandur Rasa”, Ikhtiar Menanam Semangat Gotong Royong dalam Festival Anak Desa Slinga Park Purbalingga

Minggu, 12 Oktober 2025 - 16:57 WIB

Klinik Pratama Rutan Banjarnegara Kejar Mutu Layanan Kesehatan Terstandar Lewat Akreditasi LASKESI

Rabu, 8 Oktober 2025 - 13:00 WIB

Pelatihan Content Creator Berbasis Jurnalisme Profetik Dorong Kesadaran Sosial Pemuda di Desa Pepedan

Selasa, 7 Oktober 2025 - 17:00 WIB

Guru SMA Islam Ta’allumul Huda Bumiayu Ikuti Pelatihan “Classroom Language Simulation Video” untuk Tingkatkan Kemampuan Komunikasi

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 09:54 WIB

Warga Bantarkawung Brebes Desak Normalisasi Sepadang Sungai dan Muara Ciraja-Pemali

Berita Lainnya